IPAL pada Rumah Tangga, Bagaimana Proses Pembuatannya ?

PENGERTIAN SANITASI

Sanitasi adalah bagian dari system pembuangan air limbah, yang khususnya menyangkut pembuangan air kotor dari rumah tangga, dapat juga dari sisa-sisa proses industry, pertanian, peternakan dan rumah sakit (sector kesehatan).
Sanitasi juga merupakan suatu usaha untuk memberikan fasilitas di dalam rumah yang dapat menjamin agar rumah selalu bersih dan sehat. Tentunya tang ditunjang penyediaan air bersih yang cukup, dan pembuangan air kotoran yang lancar.

AIR LIMBAH

Air Limbah adalah air buangan yang dihasilkan dari suatu proses pruduksi industri maupun domestik (rumah tangga), yang terkadang kehadiran limbah dapat berdampak negative terhadap lingkungan tertutama kesehatan manusia sehingga dilakukan penanganan terhadap limbah. Air kotor adalah air bekas pakai yang sudah tidak memenuhi syarat kesehatan lagi dan harus dibuang agar tidak menimbulkan wabah penyakit

Oleh sebab itu, harus ada instalasi pengolahan air limbah rumah tangga menggunakan IPAL. Manfaat tangki IPAL sendiri sangat banyak, salah satunya adalah untuk mengolah air limbah supaya tidak mencemari lingkungan.

PROSES DAN CARA PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA (SANITASI)

Indonesia merupakan negara dengan sistem sanitasi ( pengelolaan air limbah domestic ) terburuk ketiga di Asia Tenggara setelah Laos dan Myanmar ( ANTARA News, 2006 ). Menurut data Status Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2002, tidak kurang dari 400.000 m3 / hari limbah rumah tangga dibuang langsung ke sungai dan tanah, tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. 61,5 % dari jumlah tersebut terdapat di Pulau Jawa. Pembuangan akhir limbah tinja umumnya dibuang menggunakan beberapa cara antara lain dengan menggunakan septic tank, dibuang langsung ke sungai atau danau, dibuang ke tanah , dan ada juga yang dibuang ke kolam atau pantai.

Di beberapa daerah pedesaan di Indonesia, masih banyak dijumpai masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan dengan sanitasi yang sangat minim. Masih sering dijumpai sebagian masyarakat yang membuang hajatnya di sungai karena tidak mempunyai saluran pembuangan khusus untuk pembuangan air limbah rumah tangga maupun air buangan dari kamar mandi. Bahkan terkadang masih dijumpai masyarakat yang membuang hajatnya di pekarangan rumahnya masing-masing.

ALAT PEMBUANGAN AIR KOTOR

Alat pembuangan air kotor dapat berupa :
–    Kamar mandi, washtafel, keran cuci
–    WC
–    Dapur

Air dari kamar mandi tidak boleh dibuang bersama sama dengan air dari WC maupun dari dapur. Sehingga harus dibuatkan seluran masing-masing.

Diameter pipa pembuangan dari kamar mandi adalah 3” (7,5 cm), pipa pembuangan dari WC adalah 4”(10 cm), dan dari dapur boleh dipakai diameter 2”(5cm). pipa pembuangan dapat diletakkan pada suatu “shaft”, yaitu lobang menerus yang disediakan untuk tempat pipa air bersih dan pipa air kotor pada bangunan bertingkat untuk memudahkan pengontrolan. Atau dapat dipasang pada kolom-kolom beton dari atas sampai bawah.  Setelah sampai bawah, semua pipa air kotor harus merupakan saluran tertutup di dalam tanah agar tidak menimbulkan wabah penyakit dan bau tak sedap.
Dibawah lantai, semua pipa sanitasi diberi lobang control, yang sewaktu-waktu dapat dibuka bila terjadi kemacetan.

Manfaat Tangki IPAL Rumah Tangga

IPAL adalah struktur yang dirancang dengan tujuan membuang berbagai limbah air. Baik itu limbah biologis, maupun limbah kimiawi. Dengan demikian memungkinkan limbah dikelola atau diolah dalam aktivitas lain. IPAL penting sekali untuk kehidupan manusia. Dengan adanya IPAL maka akan tercipta lingkungan yang sehat dan bebas dari limbah.

Limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga tentu juga berbahaya bagi lingkungan. Karena bahaya limbah yang dihasilkan, dibutuhkan pengolahan air yang tercemar sampai layak dipakai untuk aktivitas sehari-hari. Pengolahan limbah rumah tangga dengan IPAL rumah tangga sederhana sangat bermanfaat untuk mengurangi terjadinya pencemaran air sungai dan air tanah. Dengan adanya IPAL rumah tangga dapat digunakan untuk mengolah air limbah domestik dan juga air limbah sisa kegiatan rumah tangga. Seperti mandi, mencuci, air selokan dan sebagainya. Limbah yang sudah dihasilkan bisa diolah menjadi air yang dapat dipakai kembali.

JENIS-JENIS UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH

a.    SEPTICTANK
Sistem septic tank sebenarnya adalah sumur rembesan atau sumur kotoran. Septic tank merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara. Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar tidak mencemari air dan tanah sekitarnya adalah :

  • jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m.
  • untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai septic tank dibuat miring kearah ruang lumpur.
  • septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih.
  • waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam.
  • besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan setiap orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 2-4 tahun.
  • pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh 2.5 cm dari pipa air keluar.
  • septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.
  • Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran (1.5×1.5×2)m. bak endapan dan sumur resapan bias dibuat dengan ukuran (1x1x2)m. semakin banyak penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang dibutuhkan.
  • Limbah dari WC melalui saluran, masuk ke septictank untuk diendapkan dan di saring, kemudian dialirkan ke Drain Field sehingga dapat masuk ke dalam air tanah.

b.    SUMUR RESAPAN
Sumur Resapan Air merupakan rekayasa teknik konversi air yang berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang digunakan sebagai tempat penampung air hujan diatas atap rumah dan meresapkannya ke dalam tanah.
Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan pertimbangan :
1.    Pembuatan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya besar.
2.    Tidak memerlukan biaya yang besar.
3.    Bentuk konstruksi SRA sederhana
Manfaat pembangunan Sumur Resapan Air antara lain :
1.    Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga mengurangi terjadinya banjir dan erosi.
2.    Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air
3.    mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan.

 

Sumber :

  • https://www.uma.ac.id/
  • https://dinkes.sumutprov.go.id/artikel/proses-dan-cara-pengolahan-limbah-rumah-tangga-sanitasi
  • https://energiputrabangsa.co.id/blog/manfaat-tangki-ipal-untuk-rumah-tangga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *