Perlukah Anak Tantrum ke Psikolog Atau Dokter

“Tantrum merupakan kondisi ketika sang buah hati menangis kencang, berteriak, melempar barang hingga berguling-guling untuk meluapkan emosi pada orangtuanya. Tentunya, ini akan membuat banyak orangtua kebingungan dan habis sabar. Namun, sebenarnya, tantrum pada anak itu hal normal dan bagian dari proses tumbuh kembang Si Kecil.”

Lalu, Perlukah ke Psikolog atau Dokter ?

Meski tantrum memang sangat mungkin terjadi pada setiap anak, tetapi kondisi ini bisa ditangani sendiri. Kuncinya adalah tidak ikut terpancing emosi sehingga menjadi mudah marah, bahkan melakukan tindakan kekerasan fisik pada anak. Ingat bahwa anak sedang belajar mengutarakan perasaannya, sehingga ibu dan ayah wajib mendampingi dan membantunya agar bisa terkelola dengan baik.

Akan tetapi, tidak ada salahnya mendapatkan bantuan ahli, dalam hal ini psikolog anak jika ibu merasa tidak mampu mengendalikan tantrum yang dialami anak. Terlebih jika frekuensinya terasa berlebihan atau lebih sering terjadi dalam sehari. Pasalnya, bisa saja ada masalah pada perkembangan Si Kecil. Adapun tanda tantrum yang tidak wajar pada anak, yaitu:

  • Durasi Tantrum Lebih Lama

Coba perhatikan, apakah anak tantrum atau mengamuk lebih lama dari biasanya. Apabila anak memiliki indikasi masalah kesehatan mental, biasanya ia akan lebih sering mengamuk, kira-kira 20 sampai 30 menit tanpa jeda. Pun, saat ia kembali tantrum, durasinya bisa jadi sama atau bahkan lebih lama.

  • Tak Mampu Mengendalikan Diri Sendiri

Anak yang tantrum sering kali terjadi karena ingin mendapatkan perhatian sepenuhnya dari orangtuanya. Bisa jadi karena sedang lapar, kelelahan, atau karena ia menginginkan sesuatu. Jadi, saat anak tantrum, ibu jangan sampai terpancing emosi.

Tetaplah tenang dan biarkan Si Kecil mengeluarkan emosinya serta mencoba mengendalikan diri sendiri. Akan tetapi, apabila ia tak segera bisa mengendalikan dirinya dan menjadi lebih tenang, mungkin ada masalah dengan bagaimana ia mengatur emosinya.

  • Cenderung Menyakiti Diri Sendiri Maupun Orang Lain Ketika Marah

Apabila anak tantrum hingga ia melukai diri sendiri atau orang lain, bisa saja ada indikasi masalah kesehatan mental pada dirinya. Beberapa kasus menunjukkan, anak yang mengalami depresi berat akan sering mencakar, menggigit, menendang benda apa saja yang ada di dekatnya, hingga membenturkan kepalanya ke tembok.

Mencubit, memukul, menendang, atau aktivitas fisik lain yang dilakukan anak terhadap orang lain saat mengamuk juga perlu ibu waspadai. Jika ini terjadi, segera tanyakan pada psikolog anak agar penanganan bisa segera dilakukan.

5 Tips Mengatasi Anak Tantrum | vidoran

Mengatasi Anak Sering Tantrum

Sebenarnya, tantrum pada Si Kecil tidak boleh dibiarkan karena hal ini bisa menjadi kebiasaan yang tidak baik. Ibu bisa melakukan beberapa cara berikut untuk mengatasi tantrum pada anak:

  • Jangan Ikut Terbawa Emosi

Anak yang tantrum pasti akan membuat ibu tidak sabar. Namun, tetap tenang dan jangan sampai ibu terbawa emosi. Pasalnya, ini akan membuat tantrum semakin menjadi, apalagi anak cenderung melihat dan meniru bagaimana orangtua menyikapi mereka. Jika anak tantrum di tempat umum, ajak ia ke tempat yang lebih tenang untuk membantu meredakan emosinya.

  • Cari Tahu Penyebabnya

Apa yang membuat anak menjadi tantrum? Mungkin, ia sedang lapar, haus, mengantuk, kelelahan, atau merasa takut akan sesuatu. Ada baiknya ibu menanyakan padanya dan mencari tahu apa sebenarnya penyebab anak menjadi tantrum. Kesulitan berkomunikasi akan membuat anak frustasi saat ingin mengutarakan sesuatu, jadi ibulah yang harus memahami Si Kecil.

  • Coba Alihkan Perhatiannya

Beberapa kondisi tantrum terjadi karena apa yang menjadi keinginan Si Kecil tidak terpenuhi. Namun, anak kecil pun sangat mudah teralihkan dengan hal-hal yang terlihat dan terasa baru baginya. Jika anak sedang tantrum, ibu bisa mengalihkan perhatiannya dengan hal lain yang lebih menarik, misalnya memberikan camilan kesukaan atau mainan yang sudah lama tidak ia sentuh.

  • Jangan Pernah Memukul

Pola asuh otoritatif lebih dianjurkan diterapkan untuk mengatasi anak sering tantrum. Jangan pernah memukul atau mencubit Si Kecil saat ia sedang marang-marah karena anak justru akan menjadi lebih suka memukul agar keinginannya terpenuhi. Sebagai gantinya, ibu bisa memeluk untuk membuat anak menjadi lebih tenang. Tak hanya itu, memeluk anak juga bisa membuat anak mengerti bahwa ibu dan ayah benar-benar peduli dan menyayanginya.

 

Sumber :

  • https://www.uma.ac.id/
  • https://www.halodoc.com/artikel/apakah-anak-yang-sering-tantrum-perlu-diperiksa-ke-dokter
  • https://www.halodoc.com/artikel/anak-alami-tantrum-perlukah-ke-psikolog

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *