Perbedaan  Demokrasi Liberal dan Terpimpin

Persamaan Demokrasi Liberal dan Terpimpin

Perbedaan demokrasi liberal dan terpimpin sebenarnya cukup mencolok terutama dalam hal pengambilan keputusan dan pemegang kekuasaan.

  1. Tetap Menganut Sistem Multi Partai 

Persamaan dari sistem demokrasi liberal maupun demokrasi terpimpin yaitu tetap menganut sistem multi partai. Meskipun perbedaan demokrasi liberal dan terpimpin adalah jumlah partai yang diakui pada demokrasi terpimpin lebih terbatas, tidak sebanyak demokrasi liberal.

dimasa demokrasi terpimpin, Indonesia masih menganut sistem multi partai atau banyak partai. Hanya saja jumlahnya jauh berkurang dibandingkan era demokrasi liberal.

  1. Masih Terjadi Ketimpangan Ekonomi dan Ketidakadilan

Pada masa demokrasi liberal terjadi ketimpangan dari segi ekonomi di masyarakat. Ketidakadilan ekonomi era demokrasi liberal disebabkan oleh kebijakan ekonomi liberal yang menyerahkan perekonomian sesuai mekanisme pasar.

Ketidakadilan hukum serta pembangunan yang timpang di berbagai daerah di Indonesia sangat dirasakan oleh masyarakat. Hal ini diperparah oleh kabinet yang terus berganti dan tidak stabil. Alhasil program kabinet pemerintah tidak bisa dijalankan dengan optimal.

Untuk mengatasi kondisi ini pemerintahan Presiden Soekarno mengganti sistem demokrasi liberal dengan demokrasi terpimpin. Namun penggantian sistem demokrasi tersebut ternyata tetap menimbulkan ketidakadilan karena terjadi otokrasi atau kediktatoran dalam pemerintahan.

Perbedaan  Demokrasi Liberal dan Terpimpin

Demokrasi liberal adalah jenis pemerintahan di mana rakyat mempunyai hak untuk memutuskan siapa yang memerintah mereka, dan pemerintah bertanggung jawab kepada mereka. Hal ini dicapai melalui penerapan sistem pemilu yang bebas dan adil, dimana seluruh warga negara dapat memilih calon pilihannya. Artinya, mayoritas penduduk dapat memilih siapa yang akan menjadi pemimpinnya, dan pemimpin tersebut harus tanggap terhadap kebutuhan warganya. Jenis demokrasi ini didasarkan pada prinsip kekuasaan mayoritas dan ditandai dengan pemisahan kekuasaan antara cabang pemerintahan eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Demokrasi terpimpin, sebaliknya, adalah jenis pemerintahan di mana negara mempunyai peran penting dalam proses pengambilan keputusan. Sistem seperti ini sering dikaitkan dengan rezim otoriter, dimana satu partai atau pemimpin mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pemerintah dan kebijakannya. Demokrasi seperti ini ditandai dengan kurangnya transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, tidak ada jaminan pemilu yang bebas dan adil, dan kemampuan warga negara untuk memilih siapa yang akan memerintah seringkali terbatas.

perbedaan kedua sistem demokrasi yang pernah diterapkan di tanah air, berikut tabel perbedaan demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin:

No. Demokrasi Liberal Demokrasi Terpimpin
1. Parlemen berperan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan Seluruh keputusan dan kebijakan ditentukan oleh pemimpin negara
2. Setiap orang berhak ikut serta dalam kegiatan politik tanpa pertimbangan latar belakang Partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik dibatasi
3. Menerapkan paham liberalisme Menerapkan paham sosialisme
4. Pengambilan suara terbanyak di parlemen Musyawarah namun keputusan terbesar ada di tangan Presiden atau kepala negara
5. Partisipasi partai politik sangat besar dalam menentukan arah kebijakan negara sehingga pengambilan keputusan lebih lambat Presiden mempunyai otoritas paling kuat dalam mengambil keputusan sehingga pengambilan keputusan lebih cepat
6. Sistem ekonomi liberal atau sesuai mekanisme pasar Sistem ekonomi terpusat
7. Diadakan pemilihan umum (pemilu) untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan

anggota Konstituante

Pemerintah Indonesia tidak mengadakan pemilihan umum

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *