Bahan Untuk Membuat Kertas yang Digunakan Untuk Pembuatan Uang
Kertas bahan pembuatan uang adalah kertas yang dibuat khusus untuk mencetak uang. Kertas ini biasanya menggunakan bahan yang tahan lama, kuat, dan tidak mudah terurai. Kertas yang digunakan untuk membuat uang banyak dibuat dari bahan seperti sutera, katun, dan kertas khusus yang disebut rag. Kertas ini memiliki kekuatan yang sangat kuat dan mengandung bahan kimia yang membantu mencegah pemalsuan. Selain itu, kertas ini juga dibuat dengan teknologi yang canggih dan berbeda dari kertas pada umumnya. Kertas ini juga diproduksi untuk memastikan bahwa kualitasnya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kertas untuk uang adalah kertas khusus yang memiliki sifat kimia yang sangat kuat dan tahan lama. Kertas ini biasanya terbuat dari kapas dan kapas campuran dengan bahan lain seperti linen, ramie, atau sisal. Pembuatan kertas khusus ini memerlukan pengetahuan tentang proses pembuatan kertas dan pengetahuan tentang proses pembuatan kertas khusus untuk uang. Bahan-bahan ini harus dipilih dengan hati-hati untuk memastikan bahwa kertas khusus ini dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Bahan-bahan ini juga harus diproses dengan hati-hati untuk memastikan bahwa kertas yang dihasilkan memiliki tingkat kekerasan yang tepat serta sifat kimia yang tahan lama.
Prosedur Pencetakan dari BI ke Perum Peruri lalu Kembali ke BI
Perum Peruri satu-satunya yang mampu dan diberi kewenangan Bank Indonesia (BI) buat mencetak uang kertas orisinil. Lokasinya dikawasan industri di Karawang, tepatnya desa Parung Mulya, dengan areal pabrik seluas 202 hektar, terdapat 45 mesin yang mencetak uang. Proses dilakukan oleh Peruri dengan rekomendasi gambar meliputi pembuatan desain dan gambar baku yg diberikan BI.
Untuk desain saja, butuh 2-3 bulan, karena gambar yang ada di proses engraving dan itu bukan sembarang gambar, namun gambar yang dibuat dengan garis-garis murni yang dibuat menggunakan komputer. Kemudian dilakukan Offset printing artinya proses mencetak, layaknya sablon pada ke 2 belah sisi uang kertas menggunakan warna dasar uang tadi. Kemudian dilanjutkan proses intaglio printing, yaitu proses penyempurnaan mencetak warna hologram di uang. Proses intaglio printing lebih rumit dari offset printing, sebab satu kali mesin berjalan hanya mampu mencetak satu sisi uang kertas, tidak sama menggunakan offset yang bisa mengerjakan dua sisi sekaligus. Intaglio itu dua kali offset. Dua proses tadi tidak bisa dilakukan simultan sebab wajib menunggu tinta kering supaya tidak pudar atau kotor.

Sehabis proses tersebut pencetakan uang berlanjut ke proses penyimpanan dan inspeksi buat diketahui mana uang yang layak edar ataupun yang tidak. Manual finishing dilakukan karyawan Peruri yang mana bertugas buat memeriksa, menyusun, serta menumpuk uang-uang kertas tadi supaya siap dikirim ke BI, termasuk uang-uang yang gagal tadi. Total keseluruhan, butuh ketika hingga 6 hari buat merampungkan prosesnnya. Bahan baku berupa kertas khusus yang hanya diperoleh dari BI sehingga cetakan uang tidak bisa ditambah atau dikurangi. Oleh karena itu, uang yang gagal produksi pun wajib dikirimkan ke BI.
Hukum dalam membuat, mencetak, dan menyebarkan Uang Palsu
“Pasal 244 KUHP: Barang siapa dengan sengaja membuat uang dengan sengaja menyebar atau dengan sengaja mengeluarkan ke luar atau memakai uang palsu, dihukum penjara paling lama lima belas tahun”
Hukum membuat uang palsu adalah pelanggaran hukum yang serius di seluruh dunia. Melakukan hal ini bisa menyebabkan sanksi pidana yang berat, tergantung pada seberapa jauh kriminalitas yang telah dilakukan. Mengirim, menggunakan atau menyimpan uang palsu dapat menyebabkan hukuman penjara hingga 15 tahun di banyak negara. Meskipun mungkin terlihat sebagai cara cepat untuk mendapatkan uang, membuat uang palsu bisa menyebabkan konsekuensi yang berat. Kebanyakan negara juga mengatur bahwa membuat uang palsu dapat menyebabkan hukuman pidana dua kali lipat. Sehingga, sangat penting untuk menghindari membuat uang palsu sama sekali.